Judul : Proses Kreatif Penulis Hebat
Editor : Salman Faridi
Penulis : Novia Syahidah, Zaenal Radar T., Asma Nadia, Salman
Iskandar, Izzatul Jannah, Afifah Afra,
Ali Muakhir, Boim Lebon, Nurul F. Huda, dan Gola Gong.
Penerbit : DAR! Mizan Remaja
Tahun :
Cetakan I, November 2003
Halaman : 188
SINOPSIS:
Nggak kebayang kan,
kalo penulis-penulis terkenal kesayangan kamu dikumpulin dalam satu buku? Buku ini
memuat seribu satu jurus menulis yang mudah dicerna dan diikuti. Baca saja
proses kreatif mereka menelurkan gagasan-gagasan jenius dalam tulisan. Dahsyat!
Simak menu asyik yang bisa kamu dapatkan dalam buku Proses Kreatif Penulis
Hebat ini;
-
Berisi tips dan
trik menulis dengan asyik;
-
Cara mudah dan
murah mendapatkan ide;
-
Mengenali tulisan-tulisan
hebat melalui para penulisnya;
-
Mangail ide-ide
menjadi tulisan bermakna;
-
Menulis tanpa harus
bergantung pada mood;
-
Menghasilkan karya-karya
hebat;
-
Mengekspresikan diri
lewat kata;
-
Dan bahkan
menyaingi penulis favorit kamu...
RESENSI:
Menjadi penulis
memang impian saya sejak di pesantren 11 tahun yang lalu. Karena informasi dan media
yang terbatas, aku dan beberapa teman yang gemar menulispun memilih menuangkan
karya dengan menulis tangan di buku tulis. Novel ‘tulisan tangan’ biasanya
berpindah dari tangan ke tangan yang lain. Ceritanya jelas seputar percintaan
remaja yang jika hingga jatuh di tangan bagian keamanan, buku itu akan berakhir
menjadi abu. Hehehe..
Inilah salah satu
buku yang menjadi inspirasi saya saat itu, Proses Kreatif Penulis Hebat. Meski sampai
saat ini saya tak kunjung menelurkan buku, saya tetap mencintai menulis. Beberapa
penulis favorit membagikan tipsnya di buku ini. Ada mas Gola Gong yang
memaparkan bagaimana caranya menggali ide. Jangan berpikir seruis tentang
bagaimana menggali ide. Ide bisa didapatkan kapan saja dan dimana saja,
semisal; ketika membaca koran, jalan-jalan pagi di pasar, atau sedang menunggu
bus di halte. Kemudian dilanjutkan dengan wawancara atau membuka obrolan kecil
dengan salah seorang pengunjung, menyusun dalalm 5W + 1H hingga membuat ‘family
tree’ yang akan dipakai dalam komposisi sebuah cerpen atau novel.
Selain itu, Afifah
Afra juga membagikan tipsnya. Ia mengatakan dirinya sebagai ‘Predator’ buku. Sedikit
menahan senyum membacanya, karena saya juga melakukan ‘kejahatan’ kecil di masa
SD saya yaitu, mencuri buku dari perpustakaan sekolah :). Ia mematangkan ide dengan membaca dan menggali
referensi di perpustakaan. Tidak jarang, iapun memmbuat kliping untuk tema
menarik dan berburu buku di pasar loak. Saya punya beberapa bukunya mbak
Afifah, diantaranya Bulan Mati di Javasche Oranje. Meski saya hanya sedikit
ingat tentang novel itu, tapi saya (masih) merasa merinding mendengar judulnya.
Dan tiba-tiba saya ingin membaca lagi karnya mbak Afifah Afra. Berharap, semoga
novel-novel ‘jaman dulu’ saya masih tersimpan rapi di rumah. Sungguh, saya
merasakan darah berdesir hingga di ubun-ubun kepala saya, seperti biasa.
Saya tidak tahu,
apakah edisi buku ini masih cetak ulang. Semoga saja masih. Sayang rasannya. Masih
ada beberapa penulis yang tidak bisa saya kupas satu persatu. Bebas saja. pilih
saja cara megumpulkan atau menggali ide dari salah satu penulis yang menurut
kamu cocok dengan pola menulismu. Atau bisa memilih penulis yang menggunakan
cara dari yang biasa kamu lakukan. Menlislah, menulislah, menulislah, maka kamu
ada :).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar