![]() |
Mualaf - Indah Hanaco |
|
SINOPSIS:
Kisah-kisah unik, mengharukan, dan
menggetarkan indra ini merupakan catatan pengalaman sepuluh mualaf yang
menemukan jalan-Nya dengan berbagai cara. Umumnya, terjadi tanpa sengaja atau
tak terduga. Ada kisah seorang ibu yang mendapat hidayah setelah kematian putra
tersayangnya. Remaja belia yang memutuskan memeluk Islam tatkala duduk di
bangku SMP. Seorang lelaki berdarah Inggris yang memilih menjadi ateis sejak
muda, namun tak kuasa menghalau pesona zikir yang didengarnya. Masih ada 7
catatan indah lainnya yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Simak semua
kisah mereka di sini, Mamma Mia! Mualaf. Dipersembahkan khusus untuk Anda, para
pencinta kisah luar biasa. Semoga kita bisa memetik hikmah dari perjalanan
hidup mereka.
“Sepuluh tahun bekerja di dunia
perbukuan, ini adalah buku pertama yang benar-benar membuat saya menangis.”
—Tilarama, editor
“Subhanallah! Buku ini membuat saya
deg-degan dan menitikkan air mata. Berbahagialah mereka yang telah mendapatkan
hidayah dari Allah Swt.” —Ayu Syaefudin, ibu rumah tangga
“Jalinan kisah para mualaf ini
sungguh menyentuh hati. Membuat saya yang terlahir muslim berkaca: Sudahkah
saya bersungguh-sungguh dalam menjalankan dan menegakkan Islam?” —Sastrapertala,
penerjemah.
RESENSI:
Buku ini saya beli
saat termenung lama di toko buku Togamas,
“Buku dan novel
umum saya banyak, tapi kok koleksi buku-buku islami saya sedikit ya?,” sayapun berputar-putar,
mencari topik bahasan islam yang ringan. Ketemulah dengan buku ini, Mualaf
karya Indah Hanaco. Halaman yang tidak terlalu tebal, membuat buku ini memiliki
harga yang bersahabat dengan kantong saya. Ngomong-ngomong, saya selalu punya
kebiasaan aneh. Ketika menonton cuplikan film (terutama film Indonesia) atau
saat pertama kali menbuka halaman buku yang akan saya baca, dan saya merasakan ‘rasa
merinding’ yang menjalar dari ujung kaki hingga berakhir di kepala, maka saya
meyakini bahwa buku atau film tersebut bagus. Buku ini salah satunya.
Buku ini berisi
kumpulan 10 kisah orang-orang istimewa dalam mendapatkan hidayah-Nya. Sebagai orang
yang dilahirkan dari keluarga muslim, saya sangat bersyukur bisa mengenal agama
rahmatan lil alamiin ini sejak dini. Namun,
saya menyebut ini sebagai agama keturunan yakni, agama yang diturunkan orang
tua. Tidak jarang, saya ataupun mayoritas orang lainnya cenderung menyepelekan dan
tidak mendalami agama yang dianut sejak lahir ini. 10 kisah ini, akan memberikan
rasa keimanan, kecintaan dan rasa syukur yang teramat dalam karena sudah
dilahirkan muslim. Kita memang tidak bisa memilih akan dilahirkan dari
keluarga, kebangsaan, suku, bahkan agama apa nantinya.
Mereka hebat,
karena sudah berani memilih ditengah kecaman lingkungan keluarga dan masyarakat.
Tidak jarang mereka melakukan ibadah secara diam-diam atau menyembunyikan
identitas dirinya untuk sementara waktu. Memutuskan sesuatu yang besar dalah
hidup, termasuk agama, membutuhkan keberanian yang tidak semua orang bisa
melakukannya. Saya benar-benar salut.
Saya suka judul Do’a dari Pengasuh. Seorang anak
bernama Josh yang sangat menyayangi pengasuhnya hingga berkeinginan
memberangkatkan pengasuhnya ke Tanah Suci Mekah. Niat itu ia tunaikan sepulang
Josh menyelesaikan pendidikannya di luar negeri. Ini juga mengajarkan kita
tentang toleransi beragama bukan?. Saya menitikkan air mata ketika membaca
kisah ini.
Bagian yang
berjudul Balada Dua Saudara berkisah
seputar pernikahan beda agama. Saya baru tahu jika pernikahan beda agama
memiliki kesepakatan-kesepakatan (yang diatur sendiri) yang rumit, mulai dari
cara didik anak menggnakan agama apa atau beberapa kesepakatan lainnya. Tapi,
mungkin ini sifatnya normatif, yakni berlaku berbeda bagi pasangan lainnya.
Dennis dan Fiona yang dibesarkan di lingkungan agama yang berbeda hingga
berbuntut pada perceraian orang tua mereka. Pada akhirnya, dua anak tersebut
berakhir menjadi mualaf meski tidak dididik secara islami sejak kecil.
Pada dasarnya, saya
adalah orang yang torelir pada perbedaan. Saya menghargai perbedaan agama yang
akhir-akhir ini mulai dituangkan dalam media yang berbeda, mulai dari bacaan
hingga film. Beberapa film yang mengangkat tema inipun saya tonton dibioskop
seperti, Cin(T)a, ? (baca tanda tanya), 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta, dan terakhir
Cinta tapi Beda. Saya hanya ingin tahu cara pandangan seperti apa yang beredar
di masyarakat tentang perbedaan agama tersebut.
Secara keseluruhan,
saya suka buku ini. Buku ini memberikan saya pandangan yang berbeda serta lebih
dalam tentang agama yang saya anut sejak kecil, Islam. Saya bisa belajar
bagaimana mereka mencintai agama yang baru saja ia anut secara sepenuh hati. Malu
rasanya.
Kekurangan dari
buku ini lebih bersifat tekstual saja. Halaman-halaman di dalam buku tidak
menggunakan pengaturan paragraf rata kanan dan kiri, jadi terkesan tidak rapi
Patut ninggalin jejak dulu di postingan yg oke.. hehehe
BalasHapus*buku ada agamanya juga y smpe muallaf. hahahaha termakan judul :p
Berkunjung juga ke blog ~> download ebook gratis
kita akan lebih menghargai agama yang kita anut sejak kecil, ketika dihadapkan dengan tokoh muallaf. karena ngerasa kayak ada perasaan jleb banget berasa disindir sama keadaan. kalo mualaf aja mau berbenah dan belajar, tentu yang sudah lama menganut pun seharusnya lebih giat mendalami agamanya. makasih resensinya, mba aulia :)
BalasHapusaku selalu suka memoar-memoar kayak gini mbak. apalagi kalau dramanya pas. :)
BalasHapus