Judul : Confeito
Penulis : Windhy Puspitadewi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : Cetakan ketiga, Oktober 2005
Halaman : 202
ISBN : 9789792213621
SINOPSIS:
Lima orang berbeda sifat
bersahabat. Hana, cewek cuek dan pelupa yang bercita-cita jadi penulis. Ridwan,
cowok playboy yang ganteng dan kaya. Seta, kutu buku yang pendiam dan
menganggap nilai ujian segala-galanya. Leo, cowok bijak yang menjadi tempat
curhat teman-temannya. Angga, cowok jayus spesies Manusia Bodoh (ngikutin
istilah Ada Band).
Katanya nih, sahabat itu kan bikin kita bener-bener bisa jadi diri kita sendiri, nggak perlu ada yang ditutup-tutupi. Tapi apa iya, sahabat masih mau menerima kita saat kita benar-benar membuka semua kelemahan kita?
Katanya nih, sahabat itu kan bikin kita bener-bener bisa jadi diri kita sendiri, nggak perlu ada yang ditutup-tutupi. Tapi apa iya, sahabat masih mau menerima kita saat kita benar-benar membuka semua kelemahan kita?
Hubungan kelima
orang ini terjalin seperti setoples confeito,
gula-gula aneka warna yang bentuknya seperti bintang kecil. Ada kalanya mereka
merasakan manisnya persahabatan, tapi tak jarang juga menghadapi benturan dan
gesekan seperti yang terjadi saat confeito-confeito
itu dijejalkan ke dalam satu toples.
RESENSI:
Hal pertama yang
saya ucapkan adalah, “Alhamdulillah, novel Confeito saya sudah ketemu.” Setelah
mencoba mengingat-ingat kembali siapa anak kos yang meminjamnya, akhirnya novel
ini bisa saya resensi. Sayang rasanya jika karya bagus (menurut saya), tapi
tidak diresensi untuk dibagiakan. Ini adalah novel karangan Windhy Puspitadewi
yang saya beli untuk pertama kalinya. Saya lupa siapa yang merekomendasikan,
tapi seingat saya ambil acak saja ketika berada di toko buku.
Saya cinta mati
sama novel ini. Saya sudah membacanya hampir tiga kali dan masih dengan mata
yang berbinar. Inilah pertama kalinya saya mulai jatuh cinta dengan karya-karya
Windhy. Ia memamaparkan cerita di novel ini menggunakan cara pandang masing-masing
karakternya. Ada Hana, Ridwan, Seta, Leo dan Angga. Seperti resensi saya
sebelumnya tentang karya-karya Windhy, novel ini membahas seputar persahabatan
satu cewek (terkadang saya membayangkan menjadi Hana :)) dengan empat cowok.
Hana, cewek yang
hobi menulis ini pada akhirnya memilih Jurusan Teknik Mesin atas kemauan orang
tuanya. Otaknya yang pas-pasan membuatnya bersyukur terdampar di antara empat
cowok tampan dengan kemampuannya masing-masing. Ridwan, si tampan yang tak
pernah sepi dipuja penggemarnya dengan kesediaanya menjadi 'supir' bagi keempat sahabatnyaPe. Leo, tempat dimana orang lain akan curhat
padanya. Mereka menilai, curhat padanya selalu memberikan pencerahan. Ada Seta
yang sangat mendewakan nilai di atas segala-galanya. Ada Angga, manusia yang
sangat setia pada kekasihnya. Cinta matilah istilahnya.
Novel ini
menceritakan bagaimana setiap orang, atau mungkin sahabat kita, memiliki
rahasianya masing-masing. Meski demikian, sahabat adalah tempat dimana
seseorang bisa menjadi dirinya sendiri. Ketika rahasia itu terkuakpun, sebagai
sahabat, hendaknya kita tetap akan berada disampingnya.
Setiap cara pandang
masing-masing karakter selalu diawali dengan pepatah atau prakata yang
mencerminkan isi keseluruhan bab. Saya sangat suka, beberapa prakata bahkan saya
salin di buku tulis atau diketik di handphone. Jika mengandalkan memori otak
untuk menyimpan, rasanya justru akan mudah lupa.
Kekurangan buku ini
adalah saya berharap ada episode lanjutan dari Confeito. Namun, mungkin seperti
itulah ending sebuah novel. Sebagai pembaca, kitalah yang akan
menentukan bagaimana akhir dari kisah mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar