Jumat, 11 Oktober 2013

“Aku ingin mendapatkan pendidikan, tapi aku benci sekolah.”


Judul               : Tak Sempurna
Penulis             : Fahd Djibran, Bondan Prakoso & Fade2Black
Penerbit           : Kurniaesa Publishing
Tahun              : Cetakan 1, Februari 2013
Halaman          : 245
ISBN               : 9786027618152

SINOPSIS:

Kami hidup di dunia yang tak sempurna. Saat pagi memaksa kami pergi sekolah untuk bekerja keras demi masa depan yang tak jelas. Guru-guru bagai diktator yang meneror kami agar menanam pohon masa depan yang seragam—disiram hapalan dan dipupuki serangkaian ujian yang membuat kami ketakutan.

Kamilah anak-anak sampah, seperti kata Tuan dan Puan pemerhati pendidikan, tak punya masa depan! Maka kami ledakkan amarah dan kesedihan kami di jalanan, jadi tawuran atau perkelahian. Kami pecahkan jerawat batu pubertas kami dengan adegan-adegan telanjang di depan kamera atau di tempat-tempat gelap yang rahasia. Kami rayakan kesedihan kami dengan narkoba.

Tapi di mana para orangtua saat kami rindu kasih sayang mereka? Kenapa mereka selalu sibuk? Di mana pemerintah, penegak hukum dan pemuka agama? Kenapa pelajaran moral tak pernah sungguh-sungguh kami dapatkan dari lingkungan kami yang nyata? Di bahu siapa kami bisa menangis? Di dada siapa kami bisa menemukan rasa bangga dan rasa percaya?.

Demi kebahagiaan dan waktu bermain kami yang direnggut, direbut, diringkas dan diringkus, kami menyatakan perang pada segala bentuk perampokan dan pengkhianatan terhadap hak-hak kami—baik sebagai anak-anak maupun sebagai manusia.

SOS. Save Our Soul!

RESENSI:
“Aku ingin mendapatkan pendidikan, tapi aku benci sekolah.”
Kutipan tersebut memang mencerminkan kondisi sekolah di Indonesia. Ketika seseorang bersekolah maka tujuan awal yang mereka inginkan adalah untuk mendapatkan ilmu. Bagaimana ketika ada seorang anak yang berangkat ke sekolah, kemudian ia pulang hanya dengan membawa ‘nama’? ya, ia menjadi salah satu korban tawuran antar pelajar yang semakin meresahkan akhir-akhir ini.

Saya memang tidak pernah menyaksikannya secara langsung, hanya sebatas dari berita di tivi dan koranFahd Djibran bersama Bondan Prakoso & Fade2Black juga merasakan keresahan yang sama yang pada akhirnya mereka tuangkan dalam buku berjudul Tak Sempurna. Beda dari projek mereka yang pertama, kali ini mereka membahas seputar dunia pendidikan di Indonesia, terutama sekolah, di setiap bab. Cerita ini disuguhkan dalam bentuk novel dengan tokoh utama Rama Aditya Putra beserta temen-teman sekolahnya dengan sekian banyak permasalahan. Sekolah mereka merupakan musuh bebuyutan dari SMA Cibanx dan kerap terlibat tawuran.
Ada satu titik di mana Rama merasakan sebuah titik balik, saat dimana dia terlibat tawuran dan kehilang salah satu kakinya. Rasa sesal pun berkecamuk. Terlintas bayangan mama dan papa yang sangat menyayangi dan berharap besar padanya. Ada tokoh Bunga, sebagai seseorang yang sangat dikagumi Rama.
Lirik lagu juga dimasukkan dalam setiap bab di novel ini, namun bedanya lirik tersebut tidak digunakan dalam judul bab. Seperti di bab yang ber judul Rumah “Sakit”, di sini dikisahkan tentang kondisi keluarga Goris, salah satu teman Rama, yang orang tuanya kerap bertengkar di rumah. Pada pertengahan cerita, lirik lagu Home milik Bondan Prakoso & Fade2Black dipilih untuk mewakili isi cerita.
Bagaimana ketika sekolah tidak lagi memberikan rasa ‘aman’ bagi siswa juga orang tua wali? Rasa ‘aman’ tidak hanya mencakup masalah tawuran, namun juga narkoba, peredaran film atau video porno, seks bebas, bahkan ‘menjual’ teman sendiri. Semua terlihat sangat kusut untuk diurai satu persatu. Terkadang, sebagai guru, saya pernah bepikir, “harus bagaimana dan dengan cara apa kami (para guru) akan menyadarkan mereka?.”
Karena hanya membahas satu bahasan saja, saya cukup membaca buku ini sekali saja. Saya masih lebih cinta buku Hidup Berawal dari Mimpi.. hehehehe





Tidak ada komentar:

Posting Komentar