Mengajar dan Belajar Bahasa Inggris dengan Game

Judul               : 102 English Games

                         From A to Z

Penulis             : Redjeki Agoestyowati

Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama

Tahun              : Cetakan ketiga, Juli 2009

Halaman          : 267

ISBN               : 9789792232462

SINOPSIS:

102 macam permainan dan aktivitas yang menarik, memotivasi, menggugah minat dan keberanian, serta merangsang kreativitas siswa sehingga bisa belajar secara efisien dan bersemangat; dan di sisi lain, membantu para pengajar untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, kompetitif, menarik (tidak membosankan), dan tidak membuat stress.
+ Latihan soal untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam speaking, writing, listening, dan reading.
Learning a new language should be fun, interactive and exciting. The use of games in a learning environment not only changes the dynamic of the class but also rejuvenates students and helps the brain to learn more effectively. The brain also consists of muscles. It needs to be worked out, tested and put into competitive situations. A teacher can create a more exciting learning environment by introducing games and activities.
Games allow students to work co-operatively, compete with each other, strategize, think in a different way, compare and share knowledge, learn from others, learn from mistakes, work in a less stressful and more productive environment, and allow people to have fun. 

RESENSI:

Jadi guru di jaman sekarang itu harus kreatif. Seiring dengan kemajuan teknologi, guru dituntut untuk selalu memperbarui metode pengajaran yang akan ia terapkan di dalam kelas. Jika mengajar dikelas hanya menjelaskan ulang dari teks book, lalu meminta siswa untuk menulis apa yang ada di papan tulis, cepat atau lambat si guru akan ditinggal sama murid-muridnya. Ditinggal kemana? Bisa jadi ditinggal ngobrol, SMS-an, BBM-an, nge-game, bahkan ditinggal tidur.

Saya pernah menjadi guru selama hampir 3 tahun (sekarang masih off), dan rasanya diacuhkan siswa ketika mengajar itu tidak enak. Saat itu, sebagai guru, saya selalu memperbarui pengetahuan saya dengan browsing, bertukar info dengan siswa, dan juga membeli buku. Salah satu buku referensi yang saya beli untuk mengajar adalah 102 English Games From A to Z karya Redjeki Agoestyowati.

Siapa yang tidak suka diajak bermain game? Saya yakin, orang dewasa juga suka kok. Terlalu banyak menyampaikan teori atau materi di dalam kelas, siswa akan merasa bosan. Apalagi dalam mengajar Bahasa Inggris, guru dituntut lebih kreatif karena sebagian siswa masih menganggap pelajaran ini sulit. Melengkapi materi dengan bahan ajar tambahan seperti diskusi, outdoor activity bahkan game dinilai sangat penting.

Misalnya, materi yang disampaikan guru Bahasa Inggris hari ini adalah Introducing the Public Place. Maka setelah menyampaikan materi, guru bisa menggunakan permainan di hal 60, Describing a Town. Disini setiap siswa diminta untuk menjelaskan suatu tempat yang belum ia ketahui jelas dan ia melihatnya ketika dalam perjalanan ke sekolah. Secara bergantian, siswa akan maju dan menjelaskan ciri-ciri tempat tersebut menggunakan Bahasa Inggris (dengan dibantu guru), siswa lain yang kira-kira tahu nama tempay yang dimaksud bisa mengangkat tangan untuk menjawab. Jika waktu yang digunakan tidak cukup, guru bisa membentuk siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

Games tersebut bisa diterapkan untuk segala tingkat; mulai dari TK hingga perguruan tinggi hanya dengan mengganti tingkat kesulitan materi sesuai dengan levelnya. Buku ini juga dilengkapi dengan pepatah dalam Bahasa Inggris. Namun, beberapa media yang digunakan dalam games-games tersebut hanya digambarkan dengan kata-kata. Hal itu akan lebih menarik jika dituangkan dalam foto atau gambar berwarna.