Kamis, 31 Oktober 2013

Berbagi Cerita dengan Kucing. Apa kisahmu?


 
Judul               : Berbagi Kisah Terindah Bersama “Si Meong”
Penulis             : “38 Kisah Nyata Tentang Penyelamatan Kucing”
                          Oleh Yayasan Peduli Kucing
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Tahun              : Cetakan I, Oktober 2013
Halaman          : 219
ISBN               : 9789792292503

SINOPSIS:
Buku Berbagi Kisah Terindah Bersama Si Meong merupakan bukti nyata bahwa masih banyak orang yang peduli dan sayang pada hewan. Hewan tidak menuntut apa-apa, mereka akan menyayangi kita apa adanya. Salam peluk sayang, elus-elus, uwel-uwel, kilik-kilik, untuk Si Meong, Si Guk-Guk, Si Cit-Cit, Si Tweet-Tweet, dan seluruh warga margasatwa, dari saya. —Henny Poerwonegoro & keluarga.
Saya sangat tersentuh dengan cerita-cerita yang ada. Perjuangan seorang rescuer, dari seorang yang asing hingga menjadi keluarga kucing-kucing tersebut, membuat saya terharu. Semoga semakin banyak yang tergerak hatinya untuk mengadopsi kucing telantar. —Nina Tamam.
Kisah-kisah ini adalah bukti bahwa hewan bukan cuma sekadar hewan… tapi makhluk ciptaan Tuhan yang harus dirawat dan diperjuangkan hak hidup mereka. Supersalut untuk cinta yang tulus...semoga bisa menjadi inspirasi bagi yang lain. —Cici Panda.
Buku yang penuh dengan suka duka memelihara kucing: Me-rescue, merawat, berbagi kasih. Semoga buku ini bisa membuka lebih banyak mata manusia akan betapa menakjubkannya makhluk bernama kucing itu. Salam meow. —Pacoh Ganteng Gagah Mempesona.
Selain bisa menjadi obat stres yang mujarab, kucing pun memiliki arti lebih dari sekadar hewan berbulu yang lucu. Mengapa kucing selalu jatuh di atas keempat kakinya? Mengapa kucing dibilang punya 9 nyawa? Saya rasa tak lain karena makhluk ini ingin mengajarkan manusia untuk dapat selalu bangkit kembali saat terjatuh dalam kehidupan.—Mirna Yulistianti, editor & pecinta kucing local.

RESENSI:
Buku ini tentang sekumpulan 38 kisah nyata seputar penyelamatan kucing yang dihimpun oleh Yayasan Peduli Kucing bekerjasama dengan beberapa sponsor. Saya sadar, tidak semua orang suka kucing, bahkan ada yang alergi dengan bulunya. Bagaimana dengan saya? saya hanyalah penyuka kucing yang sebatas senang saat melihat kucing dan mengajaknya bermain. Sejauh ini, saya belum pernah memutuskan untuk memelihara kucing dengan berbagai alasan.

Ada adik saya, Icha, yang merupakan pecinta kucing. Lebih tepatnya, ia adalah penyayang hewan. Ada cerita tentang Bobo, anak kucing kampung peliharaannya yang sangat ia sayangi (baca p. 93). Saya membaca buku ini dengan bab acak. Tiba-tiba jemari saya berhenti pada judul Cerita Kubi. Kubi? Nama yang lucu, pikir saya. Tapi siapa sangka jika nama itu adalah singkatan dari Kucing Bisu. Saya tertawa ngakak saat itu. Kucing milik Amalia ini memang tidak bisa mengeong seperti kucing pada umumnya. Setiap ia mengeong, hanya suara “hek-hok” yang keluar dari mulutnya.
Ada Kican, kucing milik Endah yang terpaksa ekornya harus ‘diamputasi’ karena mengalami luka dan beberapa jaringannya rusak. Ajaibnya, ia tetap hidup dan melompat lincah seperti kucing berekor lainnya. Lain Kican, lain pula Bubble, ucing yang diselamatkan ditengah deru hujan oleh Kinanti dan adiknya, Rio. Bubble tidak manja bahkan tidak suka digendong. Bubble menjadi teman bermain yang setia bagi ayah mereka ditengah penyakit strok dan diabetes yang makin parah.
Saya sadar betul, tidak semua orang suka kucing. Bahkan ketika ada cerita seseorang yang mati-matian meyelamatkan kucing (entah peliharaan atau yang terlantar di jalan), sebagian orang menganggapnya tidak penting. Awalnya mulanya saya berpikiran sama. Tapi itulah rasa cinta dan kasih sayang yang tidak bisa diabaikan oleh sebagian orang yang peduli. Namun saya uga tidak men-judge orang yang tidak suka dan tidak peduli pada kucing adalah orang yang kejam. Setaip orang sudah memilih dan setiap kucing juga memiliki kisahnya.

“setiap kucing membawa keajaiban sendiri-sendiri, kita tidak akan pernah mengetahui keajaiban apa yang akan mereka berikan kepada keluarga kita. Selamatkan seekor kucing dan seekor lagi dan lagi, lalu jalani hidup dengan cinta mereka.”

 Love you life and love your cat..! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar