Kamis, 24 Oktober 2013

Belajar dari Para Penulis Hebat





Judul               : Proses Kreatif Penulis Hebat
Editor              : Salman Faridi
Penulis             : Novia Syahidah, Zaenal Radar T., Asma Nadia, Salman Iskandar, Izzatul   Jannah, Afifah Afra, Ali Muakhir, Boim Lebon, Nurul F. Huda, dan Gola Gong.
Penerbit           : DAR! Mizan Remaja
Tahun              : Cetakan I, November 2003
Halaman          : 188

SINOPSIS:
Nggak kebayang kan, kalo penulis-penulis terkenal kesayangan kamu dikumpulin dalam satu buku? Buku ini memuat seribu satu jurus menulis yang mudah dicerna dan diikuti. Baca saja proses kreatif mereka menelurkan gagasan-gagasan jenius dalam tulisan. Dahsyat! Simak menu asyik yang bisa kamu dapatkan dalam buku Proses Kreatif Penulis Hebat ini;
-       Berisi tips dan trik menulis dengan asyik;
-       Cara mudah dan murah mendapatkan ide;
-       Mengenali tulisan-tulisan hebat melalui para penulisnya;
-       Mangail ide-ide menjadi tulisan bermakna;
-       Menulis tanpa harus bergantung pada mood;
-       Menghasilkan karya-karya hebat;
-       Mengekspresikan diri lewat kata;
-       Dan bahkan menyaingi penulis favorit kamu...

RESENSI:
Menjadi penulis memang impian saya sejak di pesantren 11 tahun yang lalu. Karena informasi dan media yang terbatas, aku dan beberapa teman yang gemar menulispun memilih menuangkan karya dengan menulis tangan di buku tulis. Novel ‘tulisan tangan’ biasanya berpindah dari tangan ke tangan yang lain. Ceritanya jelas seputar percintaan remaja yang jika hingga jatuh di tangan bagian keamanan, buku itu akan berakhir menjadi abu. Hehehe..

Inilah salah satu buku yang menjadi inspirasi saya saat itu, Proses Kreatif Penulis Hebat. Meski sampai saat ini saya tak kunjung menelurkan buku, saya tetap mencintai menulis. Beberapa penulis favorit membagikan tipsnya di buku ini. Ada mas Gola Gong yang memaparkan bagaimana caranya menggali ide. Jangan berpikir seruis tentang bagaimana menggali ide. Ide bisa didapatkan kapan saja dan dimana saja, semisal; ketika membaca koran, jalan-jalan pagi di pasar, atau sedang menunggu bus di halte. Kemudian dilanjutkan dengan wawancara atau membuka obrolan kecil dengan salah seorang pengunjung, menyusun dalalm 5W + 1H hingga membuat ‘family tree’ yang akan dipakai dalam komposisi sebuah cerpen atau novel.
Selain itu, Afifah Afra juga membagikan tipsnya. Ia mengatakan dirinya sebagai ‘Predator’ buku. Sedikit menahan senyum membacanya, karena saya juga melakukan ‘kejahatan’ kecil di masa SD saya yaitu, mencuri buku dari perpustakaan sekolah :). Ia mematangkan ide dengan membaca dan menggali referensi di perpustakaan. Tidak jarang, iapun memmbuat kliping untuk tema menarik dan berburu buku di pasar loak. Saya punya beberapa bukunya mbak Afifah, diantaranya Bulan Mati di Javasche Oranje. Meski saya hanya sedikit ingat tentang novel itu, tapi saya (masih) merasa merinding mendengar judulnya. Dan tiba-tiba saya ingin membaca lagi karnya mbak Afifah Afra. Berharap, semoga novel-novel ‘jaman dulu’ saya masih tersimpan rapi di rumah. Sungguh, saya merasakan darah berdesir hingga di ubun-ubun kepala saya, seperti biasa.
Saya tidak tahu, apakah edisi buku ini masih cetak ulang. Semoga saja masih. Sayang rasannya. Masih ada beberapa penulis yang tidak bisa saya kupas satu persatu. Bebas saja. pilih saja cara megumpulkan atau menggali ide dari salah satu penulis yang menurut kamu cocok dengan pola menulismu. Atau bisa memilih penulis yang menggunakan cara dari yang biasa kamu lakukan. Menlislah, menulislah, menulislah, maka kamu ada :).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar