Judul : Fira dan Hafez
Penulis : Fira Basuki
Penerbit : Grasindo
Tahun :
2013
Halaman : 251
ISBN : 9786022511014
SINOPSIS:
"Tidak ada lagi yang bisa saya tambahka tanpa
mengurangi fokus buku ini. Buku ini bisa memuaskan kehausan orang akan cerita
yang bagus. ia menjadi inspirasi pada keindahan kehidupan yang disertai ketegaran
dan perspektif yang utuh. Paling penting, buku ini mengajar kita tentang cinta.
Fira mengutip kata-kataRabindranath Tagore, ‘Love is an endless mystery, for it
has nothing else to explain it.” Wiman Witoelar.
“Mbak Fira sososk
yang menjadi inspirasi wanita smart, fun dan fearless buat kami finalis FFF
2006. Kami mencintai mbak Fira. Mbak Fira adalah sososk yang kua, karena tidak
semua wanita bisa sekuat mbak Fira menghadapi semua yang dialami mbak Fira.
Kami bangga sama mbak Fira. We always love you mbak Firaku sayang...” Sandra
Dewi
“Buku ini membuat saya
lebih mengenal lagi MEREKA. Orang Baik meninggalkan KEBAIKAN. Saya percaya
betul itu. tentu ada keKUATan yang disiapkan Hafez untuk orang tercintanya. Itu
yang terbesar yang saya rasakan dari buku ini.” Alvin Adam-Just Alvin.
RESENSI:
Akhirnya, saya
resensi buku ini juga. Nama Fira Basuki tidak asing ditelinga saya sebagai
seseorang yang betah melihat deretan buku dan rela jika harus dikunci di dalam
toko buku :). Namun, entah
mengapa tidak satupun karya mbak Fira Basuki yang saya miliki. ‘Sejarah’
pembelian buku ini berawal dari cerita sahabat saya, Ratih Wulan, yang
mem-follow akun twitter mbak Fira (@FiraBasuki) dan Alm. suaminya, mas Hafez
(@MrAmplitudo) dan mengatakan bahwa ada buku baru karya Fira Basuki yang
mengkisahkan perjalanan cintanya bersama alm. suaminya.
Ketika ada
‘seseorang’ yang menawarkan apa yang ingin saya beli ketika berada di toko buku
Gramedia, sayapun mengambil buku ini dan satu buku lainnya yang insyaallah juga akan saya resensi. Dari
mana ya saya akan menjelaskan tentang buku ini? Baiklah. Saya akan memulainya.
Saya mungkin tidak
menjelaskan setiap bab yang mbak Fira ceritakan di buku ini, namun saya akan
mencoba lebih menggambarkan perasaan saya ketika membaca buku ini. Menulis
tentang seseorang yang kita sayangi dan terlebih dahulu ‘pergi’ bukanlah
perkara mudah. Namun, mbak Fira sudah melakukannya meski dengan pergulatan
panjang. Disini, mbak Fira menceritan seputar biografinya dan juga Alm. mas
Hafiz; bagaimana mereka pertama kali dipertemukan, berbagai moment yang tak
terlupakan, pelajaran-pelajaran dari alm. mas Hafiz dan banyak lagi.
Bagi saya pribadi,
banyak hal hal diluar nalar saya sebagai manusia, tapi Allah SWT dengan
kuasanya dapat membuat segalanya mungkin. Dalam hal ini, hitung-hitingan dan
logika manuusia sungguh tidak diperlukan. Bagaimana pertemuan mbak Fira dan
Alm. mas Hafez yang tak terduga, perkenalan singkat, perbedaan usia yang
terpaut hingga 11 tahun, perbedaan status (yang umum di mata masyarakat) dan
entah ‘ketidak nalaran’ apa lagi yang saya dapati.
Saya sangat suka
bagaimana Alm. mas Hafid memperlakukan mbak Fira dengan sangat baik. Ia
mengistilahkan mbak Fira sebagai garwo,
sigaraning nyowo. Dalam Bahasa
Indonesia adalah separuh atau belahan nyawa. Saya sampai merinding dengan
istilah ini, karena maknanya yang dalam, menurut saya. Bagian yang paling saya
ingat dari buku ini adalah ketika mbak Fira hamil Kiad dan ia kerap muntah
sepulang kerja, bahkan ia pernah memuntahi celana dan kaki Alm. mas Hafez. Ia
membersihkannya sendiri bekas muntahan itu dan tidak membiarkan asisten rumah
tangga untuk melakukannya. Begini katanya, “muntah bojoku (istriku).” Saya
langsung speechless, haru.
Alm. mas Hafez
dipanggil sang kuasa, saat pernikahan mereka memasuki bulan keempat, saat mbak
Fira sedang mengandung Kiad, saat... Ya, semuanya seperti berkelebat begitu
saja. Tanpa terasa 251 halaman terasa begitu cepat. Saya pernah, tanpa sengaja
menemukan link lagunya Alm. mas Hafez buat mbak Fira yang berjudul kangen kowe. Suaranya sungguh merdu.
Namun, setelah mati-matian mencari link-nya, malah nggak ketemu. He's really good and romantic guy.
Buku ini banyak
membuat saya tertegun lucu, mendadak berpikir romantis, terkagum-kagum,
terharu, bahkan menangis. Secara personal, saya tidak tahu apalagi kenal siapa
Alm. mas Hafez. Tapi saya mendo’akan, semoga mas Hafiz mendapat tempat terindah
disinya. Semoga mbak Fira, Syaza dan Kiad selalu diberi kekuatan oleh-Nya.
Amiin.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar