Jumat, 18 Oktober 2013

Cinta ala Orang Dewasa, Cinta Brontosaurus



Add caption


Judul               : Cinta Brontosaurus
Penulis             : Raditya Dika
Penerbit           : Gagas Media
Tahun              : Cetakan ke-3, 2006
Halaman          : 152
ISBN               : 9789797800598

SINOPSIS:

...
Ada satu adegan yang mana gue harus berantem ama orang di depan orang banyak. Gue akting dengan segenap jiwa dan raga. 
Dengan menyeimbangkan emosi dengan karakter.
Dengan masuk ke dalam jiwa sang tokoh.
Dengan total.
Layaknya Tom Krus minum Irex. Uoh!
Setelah selesai shooting, gue tanya ke mister, salah satu teman yang ada di lokasi shooting.
"Gimana tadi acting gue pas berantem, keren, ya?" gue nanya dengan pede.
"Kayak babi lepas," jawab dia santai



RESENSI:
Perkenalan saya dengan karya-karya Raditya Dika bermula dari promosi seorang teman, Sari. Ia bercerita panjang lebar seputar novel pwerdana Radit, KambingJantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh. Iseng aku meminjamnya. Sepanjang perjalanan pulang di angkutan umum, aku tak henti-hentinya menahan tawa. Nggak seru juga baca novel komedi di tempat umum, nggak bisa bebas mengekspresikan diri. Sayapun mulai membaca tulisan-tulisannya di blog, seingatku kambingjantan.com namanya. Sepertinya sekarang sudah dialihkan ke web lain.
Novel Cinta Brontosaurus adalah karya pertama Radit yang saya beli. Sebenarnya ini bukan novel saya, karena tertukar sama nggak tahu punya siapa. Sayang sebenarnya. Karena novel asli saya ada tanda tangannya Radit. Seumur-umur, saya nggak pernah bela-belain ketemu artis buat foto bareng atau minta tanda tangan. Baru Radtya Dika aja. Tapi, ya sudahlah. Toh bukunya masih ada dan bisa diresensi.

Kisah pertama yang mencuri perhatian saya berjudul Di Balik Jendela. Ini adalah kisah Radit setelah putus dari pacarnya yang ia ceritakan di novel pertamanya (yang sudah baca, pasti tahu). Mreka putus karena alasan LDR, Long Distance Realitionship. Ya, masalah jarak dalam hubungan memang pelik, karena aku juga tengah menjalankannya saat ini. Aku suka perumpamaan yang digambarkan Radith dan kekasihnya ketika itu (sebelum kejadian mereka putus).
“... gimana jauhnya kita ini, kepisah dua benua kayak gini, tapi kita masih bisa ngeliat benda yang sama. Aku jadi ngerasa dekat.”
Baiklah, itu memang hanya perumpamaan bagi orang yang (belum) melihat jarak sebagai sebuah permasalahan. Pada kenyataannya, jauh ya jauh aja. Ketika jarak muncul dengan sangat angkuh, dan salah satu pihak memilih untuk meyerah daripada bertahan. The End.
Kok kesannya jadi nggak lucu novel ini? Emang nggak cuma lucu aja, tapi kocak. Karena saya bahasnya pas bagian Radit putus cinta, jadi terkesan kayak sekumpulan kisah patah hati :). Banyak cerita lain yang seru, seperti saat Radit baru pertama kali belajar nyetir mobil, kisah cinta monyet yang berakhir seperti tugas bahasa Inggris, dan beberapa kisah lainnya. Saran saya sih, kalau baca di kamar saja, jangan di tempat umum. saya nggak nanggung resiko kalau ada yang beranggapan Anda gila. Hehehe..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar